
Kamu yang sedang membaca artikel ini apakah seorang karyawan yang memiliki penghasilan bulanan yang tetap? Memang memiliki penghasilan yang tetap jumlahnya setiap bulan merupakan suatu hal yang patut kamu syukuri. Dengan adanya pemasukan yang tetap setiap bulannya, namun kamu harus memerhatikan suatu hal bagaimana cara mengelola keuangan yang baik. Dalam mengelola keuangan bagi karyawan, ada beberapa hal yang harus digaris bawahi, seperti pengeluaran wajib, seperti membayar kos, listrik, pemakaian internet, sampai untuk pengeluaran makan. Jangan lupa juga untuk memerhatikan kesehatan sendiri, ya. Mungkin dari perusahaan tempat kamu bekerja sudah diberikan fasilitas berupa asuransi kesehatan karyawan.
Menurut OJK, asuransi kesehatan adalah asuransi yang memberikan jaminan kepada tertanggung untuk mengganti setiap biaya pengobatan yang mengikuti biaya perawatan di rumah sakit, biaya pembedahan, dan biaya obat-obatan. Asuransi kesehatan karyawan berarti asuransi kesehatan yang diperuntukan untuk karyawan yang bekerja disebuah perusahaan. Namun ada baiknya kamu juga menyisihkan sebagian pendapatan untuk dialokasikan ke biaya kesehatan.
Selain untuk biaya kesehatan, seperti yang sudah disinggung pada paragraf di atas, mari kita simak apa saja tips mengatur keuangan untuk karyawan.
1. Mulai Membedakan Keinginan dan Kebutuhan
Walaupun banyak gempuran gadget terkini, hingga hiburan seperti film baru dan konser, ada baiknya kamu membuat daftar kebutuhan pokok terlebih dahulu seperti sandang, pangan, dan papan untuk dipenuhi terlebih dahulu. Boleh sesekali untuk menonton film di bioskop atau ngobrol bersama teman sambil ngopi cantik. Tidak lupa sisihkan dana untuk hal tersebut agar tidak mengganggu pengeluaran dasar.
2. Lakukan Budgeting Pendapatan
Bingung untuk menentukan bagaimana cara untuk membagi pendapatan? Kamu bisa mulai dari melakukan pembagian anggaran yaitu dengan rumus 50-30-10-10. Pola ini bisa diterapkan sesuai dengan pendapatan yang kamu peroleh. Alokasinya seperti ini, 50% digunakan untuk biaya kebutuhan dasar, 30% untuk membayar cicilan atau arisan, 10% bisa digunakan untuk menabung dan 10% lainnya bisa digunakan untuk dana darurat. Tidak harus selalu seperti itu, bisa disesuaikan dengan keadaan kamu. Apabila tidak memiliki cicilan, bisa 30% bisa dialokasikan untuk biaya lainnya.
3. Selalu Siap Dana Darurat
Pada poin kedua, disinggung mengenai dana darurat. Lalu apa gunanya memiliki dana darurat? Dana darurat biasanya digunakan untuk kebutuhan uang mendesak apabila kamu sedang mengalami pendapatan yang menurun. Dalam kasus menjadi karyawan, apabila sewaktu-waktu terjadi pemutusan kerja, kamu bisa gunakan dana darurat untuk kebutuhan mendesak tersebut. Usahakan menyimpan dana darurat yang bisa dilakukan pencairan dengan cepat seperti tabungan atau emas.
Nah, cara-cara di atas bisa dilakukan bagi kamu yang ingin berhemat. Yang penting, selalu ingat untuk selalu menentukan prioritas kebutuhan meski sudah punya asuransi kesehatan karyawan dari kantor. Saking banyaknya godaan di luar, balik lagi untuk selalu menyisihkan dana untuk keinginan. Dengan melakukan budgeting, bukan berarti kamu merasa tersiksa untuk menikmati hasil jerih payah kamu loh! self-reward sesekali juga tidak masalah asal tidak mengganggu pengeluaran pokok.