Koordinator PPKM Jawa Bali, Luhut Binsar Panjaitan, memberi lampu hijau soal penyelenggaraan pertandingan sepak bola Indonesia dihadiri oleh penonton. Namun dengan ketentuan, selain dengan pembatasan jumlah penonton yang hadir juga harus memenuhi persyaratan prokes yang sudah ditentukan pemerintah. “Presiden minta dievaluasi (aturan pelaksanaan pertandingan sepak bola,red). Penonton 30 persen di beberapa kota yang levelnya sudah memungkinkan. Itu dengan persyaratan misalnya PCR untuk pemain dan official, dan penonton mungkin di antigen. Segera kami putuskan dan umumkan,” ucap Luhut Binsar Panjaitan dalam virtual press conference, Senin (11/10).
Kabar gembira ini bakal dikaji lebih lanjut oleh operator BRI Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (LIB). Dirut PT LIB, Akhmad Hadian Lukita. mengaku akan berkoordinasi dengan PSSI dan stakeholder lainnya untuk membahas banyak hal secara mendetail terkait kelanjutan BRI Liga 1 dengan penonton. Penonton yang boleh memasuki stadion untuk menyaksikan pertandingan BRI Liga 1 nantinya harus sudah vaksin 2x, penerapan aplikasi pedulilindungi, hingga tes swab antigen sebelum memasuki stadion.
Begitu juga dengan teknis penjualan tiket pertandingan untuk mengantisipasi antusiasnya penonton yang ingin ke stadion. "Bukan cuma membahas ketentuan jumlah penonton, namun juga ada aspek lain yang harus diperhatikan. Seperti, penonton wajib menerapkan aplikasi pedulilindungi, kewajiban dua kali vaksin, sampai dengan teknis penjualan tiket secara online,” ujar Akhmad Hadian Lukita. Pria yang kerap disapa Luluk itu mengungkapkan, butuh kerjasama dan komitmen semua pihak demi lancarnya gelaran kompetisi liga di Indonesia.
"Sekali lagi, ini tidak mudah. Butuh komitmen bersama agar kompetisi tetap bergulir lancar dan menghibur," jelasnya. Penyelenggara juga akan mengambil sikap tegas jika ada pelanggaran dari suporter. Tidak hanya untuk individu, melainkan untuk klub kesayangan mereka, bahkan bisa dalam bentuk pengurangan poin.
"Jika ada pelanggaran oleh suporter atau penonton, akan ada hukuman tegas. Pertama, klub akan mendapatkan sanksi tegas. "Bisa dalam bentuk pengurangan poin atau yang lainnya. Tidak hanya itu, bagi kelompok suporter atau penonton yang melakukan pelanggaran tersebut, maka akan dilarang untuk kembali datang ke stadion," pungkasnya.