Sekarang Gedung Sate lebih dikenal sebagai kantor kerja dari Gubernur Jawa Barat, padahal dulunya tentu menyimpan banyak nilai sejarah yang bisa dipelajari semua orang. Peletakan batu pertama untuk pembangungan gedung ini dilaksanakan pada 27 Juli 1920 dengan pejabat yang hadir pada saat itu adalah putri sulung dari Wali Kota Bandung waktu dengan beberapa perwakilan langsung dari Gubernur Jenderal Batavia. Setelah 4 tahun proses pengerjaan, maka gedung ini resmi selesai dan dilanjutkan pembangunan perpustakaan bidang teknik terlengkap di Asia Tenggara pada tahun 1942.
Gedung Sate juga punya kaitan dengan sejarah kemerdekaan Indonesia yaitu terjadinya pemuda yang gugur sebanyak 7 orang melawan pasukan bernama Gurkha yang memang datang untuk menyerang gedung ini di tanggal 3 Desember 1945. Untuk menghormati semua pengorbanan serta jasa pemuda tersebut, maka dibuatlah monumen sebagai tanda untuk memperingati kejadian tersebut. Lalu pembangunan kembali dilanjutkan tahun 1977 yaitu membangun bangunan besar yang menyesuaikan bentuk arsitektur Gedung Sate yang difungsikan sebagai kantor kerja DPRD Jawa Barat. Setelah 3 tahun yaitu tahun 1980, gedung ini resmi menjadi tempat untuk Gubernur Jawa Barat bekerja sehingga menjadi pusat pemerintahan sejak saat itu. Hal unik lainnya dari Gedung Sate ini adalah arsitekturnya, apakah sudah tahu tentang makna arsitek sekaligus ornamen yang ada di gedung ini? jika belum, maka akan dijabarkan berikut ini.
Fasad
Fasad atau bagian depan dari gedung ini tentu memberikan sentuhan mewah yang bisa disaksikan orang-orang yang sedang melintas di Jalan Diponegoro atau sekedar berfoto di depan gedung. Gedung satu ini bergaya Renaissance dari Prancis dan dalam proses pengerjaan area ini tentu dilakukan dengan ukiran yang rapi dan juga halus di setiap busur. Kemudian di bagian tengah area fasad, maka akan terlihat bangunan yang menyerupai candi disebut dengan Kori Agung memiliki makna pembatas serta penghubung antar sebuah kawasan pada bangunan khusus. Proses pengerjaan fasad dilakukan dengan hati-hati oleh para pekerja dan menyesuaikan dengan sumbu poros bagian utara dan selatan. Gedung ini didirikan menghadap Gunung di Tangkuban Perahu yang ada di bagian utara.
Atap
Untuk bagian atap terdiri dari 2 bentuk, pertama pada bagian atap yang meliputi bagian depan dan membentuk seperti sebuah perisai. Sedangkan atap yang satu lagi lebih tinggi menyerupai pura dan pada bagian puncak terdapat tusuk sate yang dilengkapi dengan 6 buah ornamen yang bermakna 6 juta gulden atau biaya yang dikeluarkan untuk membangun gedung ini. Hal inilah yang menjadikan nama dari gedung ini adalah Gedung Sate.
Jendela
Bagian jendela pada gedung ini mengikuti tema Moor dari Spanyol dengan bentuk menyerupai busur yang berasal dari bata plester yang condong keluar serta dilengkapi dengan kusen kayu di area dalamnya. Sedangkan pada bagian atas, jendela menyerupai Gupta yang ada ukiran dengan bentuk yang lebih sederhana.
Itulah sejarah dan makna dari tempat Gubernur Jawa Barat bekerja hingga sekarang. Bagi yang penasaran dengan apa saja yang ada didalamnya, maka bisa mengunjungi ikon Kota Bandung satu ini. Jarak yang tidak terlalu jauh dari Bogor membuat banyak travel Bogor Bandung tersedia di beberapa lokasi. Agar lebih gampang mendapatkan tiket bus online murah di Pegipegi, maka sekarang juga download aplikasi Pegipegi dan nikmati promo yang tersedia.